Adolf Hitler adalah salah satu tokoh yang paling kontroversial dalam sejarah dunia. Sebagai pemimpin Nazi Jerman, ia bertanggung jawab atas Perang Dunia II dan Holocaust yang menelan jutaan korban jiwa. Namun, di balik sosoknya sebagai diktator, kehidupan pribadi Hitler juga menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui orang. Artikel ini akan mengulas kehidupan pribadinya dengan gaya santai, namun tetap informatif, agar Anda dapat lebih memahami sisi lain dari sosok yang sering hanya dikenal dari sisi kelamnya. Mereka bilang bahwa Hitler adalah iblis berwujud manusia, tetapi apakah itu 100% benar? Tidak ada yang bisa menjawabnya melainkan diri anda sendiri. Mari kita ulas secara lebih lengkap.
Masa Kecil yang Sulit
Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889 di Braunau am Inn, Austria, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Kebanyakan tetangganya adalah orang-orang yahudi yang selalu hidup rukun dan selalu berlaku baik antar tetangga. Meskipun begitu, situasinya sangat berbeda jauh dengan kehidupan anak-anak mereka. Hitler kecil adalah anak pendiam yang sering dibully oleh teman-temannya. Masa kecilnya tidak mudah, kehidupannya keras karena ia tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik. Ayahnya, Alois Hitler, adalah seorang pejabat bea cukai yang disiplin dan keras. Sementara itu, ibunya, Klara Pƶlzl, adalah figur yang lebih lembut dan protektif terhadap Adolf. Ayahnya memiliki harapan besar agar Adolf mengikuti jejaknya bekerja di pemerintahan, tetapi ia justru memiliki minat besar dalam seni. Hitler sangat tertarik kepada seni rupa, khususnya melukis. Namun demikian Hitler juga suka mendengarkan musik terutama lagu anak-anak. Sebuah karakter yang sangat berlainan dari sang ayah. Dalam kesendirian ketika berada di kamarnya, Hitler kecil suka melukis sambil bersenandung lagu anak-anak kesukaannya. Meskipun dia anak pendiam tetapi sangat suka dengan lagu anak-anak yang ceria dan penuh kebahagiaan. Hal seperti itulah yang paling dibenci Alois Hitler, sang ayah. Kebahagiaan Hitler kecil seperti direnggut dengan paksa dikarenakan didikan ayahnya yang selalu bersikap keras kepadanya.
Gagal Menjadi Seniman
Salah satu fakta menarik yang sering kali terabaikan adalah impian Hitler yang pernah ingin menjadi seorang seniman. Setelah lulus dari sekolah menengah, Hitler pindah ke Wina dengan harapan diterima di Akademi Seni Rupa Wina. Sayangnya, impiannya tidak terwujud karena ia dua kali gagal dalam ujian masuk. Berkali-kali dalam kesedihannya, Hitler menangis merasakan betapa malang kehidupannya. Dia hanya ingin menjadi seniman! Tidak lebih dari itu. Dia ingin membuat banyak orang merasakan kebahagiaan ketika melihat karya-karya seninya. Penolakan ini merupakan pukulan besar bagi Hitler muda, yang kemudian hidup dalam kemiskinan di Wina, bertahan hidup dengan melukis kartu pos dan karya seni kecil hanya untuk makan sehari-hari. Semua hinaan dan ejekan diterimanya dengan senyuman walaupun hatinya sangat sedih dan terpukul, bahkan meskipun hidupnya serba kekurangan tidak membuatnya patah semangat. Sifat disiplin dan keras dari ayahnya perlahan-lahan mengubahnya jauh berbeda daripada karakter dia sebelumnya. Dia akan menuntut balas ketika sudah dewasa kelak di masa yang akan datang.
Vegetarianisme dan Gaya Hidup Sehat
Beberapa tahun kemudian Hitler terjun di dunia politik. Ya! Sebuah dunia yang jauh berbeda dari cita-cita masa kecilnya. Hitler sangat mencintai negaranya dengan begitu dalam, dia ingin membuat Jerman menjadi sebuah negara yang dihormati oleh dunia internasional. Dia dikenal menjalani gaya hidup yang sangat teratur, termasuk dalam hal makanan. Ia adalah seorang vegetarian yang ketat. Keputusan untuk menjadi vegetarian dipengaruhi oleh ketidaknyamanannya terhadap pembantaian hewan dan keyakinan bahwa makanan nabati akan memperpanjang umur serta menjaga kesehatannya. Meski begitu, beberapa catatan menunjukkan bahwa gaya hidup sehat ini lebih didorong oleh masalah kesehatan pribadi, termasuk masalah perut kronis yang ia derita selama bertahun-tahun.
Selain vegetarianisme, Hitler juga tidak merokok dan tidak minum alkohol, dua kebiasaan yang tidak umum di kalangan pemimpin politik pada zamannya. Ia bahkan menjalankan kampanye anti-merokok di Jerman dan mendukung upaya-upaya untuk menghentikan kebiasaan tersebut karena kebiasaan tersebut adalah kebiasaan yang mengganggu kesehatan, khususnya kesehatan warga negara Jerman.
Hubungan Pribadi yang Kompleks
Dalam kehidupan pribadi, Hitler sering kali digambarkan sebagai individu yang sulit memahami hubungan romantis. Meski ada banyak wanita yang terlibat dalam hidupnya, hubungannya yang paling dikenal adalah dengan Eva Braun, seorang perempuan yang jauh lebih muda darinya. Braun setia mendampingi Hitler meskipun sebagian besar hubungan mereka berlangsung di balik layar dan dirahasiakan dari publik.
Kehidupan cinta Hitler juga selalu diliputi oleh misteri dan kontroversi. Banyak yang percaya bahwa ia tidak pernah benar-benar menikmati kehidupan rumah tangga seperti orang kebanyakan. Bahkan pernikahannya dengan Eva Braun pada 29 April 1945, sehari sebelum mereka berdua bunuh diri, lebih seperti langkah simbolis di akhir kehidupannya daripada pengakuan cinta sejati, karena cinta sejati Hitler hanya untuk bangsa dan negaranya.
Obsesi dengan Seni dan Arsitektur
Meskipun gagal menjadi seniman, Hitler tidak pernah benar-benar meninggalkan kecintaannya pada seni dan arsitektur. Sebagai pemimpin Nazi, ia berencana membangun kembali Berlin menjadi pusat dunia yang disebut 'Welthauptstadt Germania.' Hitler terobsesi dengan desain bangunan monumental dan sering kali menghabiskan waktu dengan Albert Speer, arsitek pribadinya, untuk mendiskusikan rencana-rencana besar ini.
Bahkan, Hitler memiliki koleksi seni yang sangat besar dan mendirikan banyak museum untuk menampungnya. Sayangnya, sebagian besar dari seni yang ia kumpulkan didapatkan melalui perampasan selama masa perang. Hal inilah yang menjadi sisi buruk seorang Hitler, yaitu harus mendapatkan semua keinginannya dengan cara apapun.
Hubungan dengan Agama dan Mistikisme
Salah satu aspek menarik dari kehidupan pribadi Hitler adalah pandangannya yang kompleks terhadap agama. Meskipun ia dibaptis sebagai seorang Katolik, Hitler tidak dikenal sebagai penganut agama yang taat. Sebaliknya, banyak peneliti meyakini bahwa Hitler memiliki ketertarikan yang besar pada mistikisme dan okultisme.
Dalam pidato-pidatonya, ia sering menggunakan retorika agama, namun hanya untuk memobilisasi massa. Ada juga spekulasi bahwa Hitler memanfaatkan simbolisme okultisme untuk memperkuat kekuasaan dan pengaruh Nazi. Ini dapat dilihat dalam berbagai simbol dan ritual Nazi yang diwarnai oleh elemen mistik.
Kesehatan Mental yang Dipertanyakan
Selama bertahun-tahun, ada banyak spekulasi mengenai kondisi kesehatan mental Hitler. Beberapa sejarawan meyakini bahwa Hitler mungkin menderita gangguan bipolar atau paranoid schizophrenia, meski belum ada diagnosis pasti yang bisa dipastikan. Namun, perilakunya yang semakin tidak menentu di akhir perang menunjukkan adanya masalah mental yang serius. Banyak ahli psikologi juga meyakini bahwa hal itu berkaitan erat dengan kegagalannya untuk menjadi seorang seniman.
Diketahui bahwa selama masa kepemimpinannya, Hitler sering menerima pengobatan dari dokternya, Dr. Theodor Morell, yang memberikan berbagai obat termasuk amfetamin. Kombinasi tekanan mental dan fisik ini diyakini mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambilnya, terutama menjelang akhir hidupnya.
Akhir Kata
Adolf Hitler adalah sosok yang penuh kontradiksi. Di satu sisi, ia adalah pemimpin kejam yang memulai perang dunia dan bertanggung jawab atas genosida terbesar dalam sejarah modern. Di sisi lain, ia juga individu dengan kehidupan pribadi yang kompleks, penuh kegagalan dan ambisi yang tidak terpenuhi. Memahami sisi manusiawi dari Hitler tidak berarti membenarkan tindakannya, tetapi dapat membantu kita melihat bagaimana kehidupan pribadi seseorang dapat mempengaruhi keputusan besar yang berujung pada tragedi global.
REFERENSI:
1. Britannica.com - Adolf Hitler, Dictator of Germany
2. history.stackexchange.com - What was Hitler like in private?
3. warfarehistorynetwork.com - The Madman of the Mountain: Adolf Hitler’s Personal Life
4. newyorker.com - The Inner Lives of the Nazis
5. historyonthenet.com - Adolf Hitler: His Life, Ideology, Rise, and Downfall
6. encyclopedia.ushmm.org - ADOLF HITLER: EARLY YEARS, 1889–1913
7. bigthink.com - Adolf Hitler’s girlfriends: What was it like to date the German dictator?
8. internasional.kompas.com - Biografi Tokoh Dunia: Adolf Hitler, Pria Austria Pemimpin Nazi Jerman
9. idntimes.com - 8 Fakta Menarik Eva Braun, Istri Akhir Hayat Adolf Hitler
10. Buku Adolf Hitler : Pikiran, Tindakan, Catatan Kelam Sang Ditaktor (Koleksi Pribadi)
11. Mein Kampf by Adolf Hitler (Koleksi Pribadi)