Anak Jenius Itu BERBEDA
Photo by Hannah Tasker on Unsplash
Selamat pagi masyarakat Indonesia dan khususnya warga Tiktok. Terlebih dahulu silahkan follow akun tiktok saya untuk melihat video singkat mengenai artikel ini. Disini saya akan membahas suatu hal "aneh" yang pernah saya lihat beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2014. Walaupun itu terjadi 9 tahun yang lalu tapi sampai sekarang bulan Juni 2023 pun masih akan tetap ada keterkaitannya dengan yang semacam itu. Hal yang saya sebut "aneh" itu adalah ketika saya sedang antri beli bensin di sebuah SPBU. saya melihat kecerdasan seorang anak kecil yang saya temui disitu, saya akan menceritakan dari awal.
Siang itu sekitar jam satu siang, sinar matahari panasnya lumayan terik dan kebetulan jalan sangat ramai dan membuat saya stress. Sudah bensin menipis, baterai lowbatt, menyebalkan sekali. Saya memacu motor dengan kecepatan sedang, 60-70 km/jam dari Gapura Selamat Datang di Bantul lurus ke arah Pendowoharjo dan saya putuskan untuk berbelok kiri masuk ke sebuah SPBU yang sangat ramai tepatnya di SPBU Pucung yang beralamat di Jl. Bantul, Area Sawah, Pendowoharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada saat itu terjadi kelangkaan BBM yang menyebabkan antrian panjang, baik di lajur kanan maupun lajur kiri.
Pada waktu itu tinggal dua motor lagi yang tepat berada di depan saya, saya urutan ketiga. Pas urutan kedua ternyata bensin habis bis bis bis....dalam hati saya menggerutu "woo bajindul tenan iki wis direwangi nunggu meh sak jam malah bensine amblas" (woo sialan bener ini udah dibelain nunggu hampir satu jam malah bensinnya habis). Ya sudah, berhubung sudah terlalu capek, stress, dan kepanasan, akhirnya saya memutuskan untuk menyandarkan motor di dekat ATM BNI dalam area SPBU itu. Kebetulan disitu ada seorang ibu-ibu muda, yaitu seorang wanita berumur kurang lebih 25 tahun bersama anak kecil berumur sekitar kurang dari 7 tahun. Dia memakai hijab berwarna krem, memakai baju putih lengan panjang dan celana jeans biru muda, ada sapu tangan berwarna pink ditangannya. Sedangkan si anak memakai kemeja pendek warna kuning, celana pendek biru tua, memakai topi kuning bergambar Spongebob.
Entah karena sudah capek, stress, kepanasan dan gabut, saya coba untuk basa-basi dengan wanita itu sebentar dan ngobrol dengan anaknya. Dia sedang mengamati beberapa daun yang iseng-iseng dipetiknya dari taman SPBU itu. Saya tanya "Adik lagi main apa?" dan anak itu menjawab "Menurut Om ini benda apa? daun kan?"...wah, saya benar-benar merasa bodoh, iya juga ya...itu memang daun. Ibunya cuma menoleh sebentar dan tertawa cekikikan sambil menutup mulutnya dengan sapu tangan. Saya hanya bisa cengar-cengir dan lanjut bertanya ke anak itu "kok daunnya diliatin terus, dik?" dan tanpa saya duga si anak itu menjawab yang diluar kebiasaan anak kecil pada umumnya, dia malah balik bertanya "Aku liat daun ini selalu menghadap keatas, apa Om tau apa sebabnya?" dan saya bingung harus menjawab apa, karena saya sedang berpikir masalah bensin dan baterai yang lowbatt. Saya jawab terus terang "tidak tahu dik, memangnya kenapa kalau menghadap keatas?" lalu si anak menjawab "karena daun butuh cahaya supaya tetap hidup Om. Kalau menghadap kebawah cuma pantulan aja Om, daun ini pilih yang atas, cahaya diatas itu kan punya Tuhan Om, daun ini menyembah Tuhan".....DHUAARRRR saya kaget mendengar jawaban itu. Untung suami si wanita itu sudah datang, ternyata dia staff di kantor SPBU itu. Saya ngobrol sebentar dengan suaminya kemudian langsung cabut dari tempat itu untuk mencari SPBU lagi yang masih punya BBM banyak.
Nah, ada satu pelajaran yang bisa saya ambil dari anak kecil tadi. Ternyata anak kecil yang terlahir dari orang biasa juga bisa menjadi luar biasa pola berpikirnya. Pasti anak itu tahun 2023 ini sudah menjadi remaja yang tampan dan cerdas. Itulah potensi dia, potensi seorang anak jenius yang merupakan sebuah pola berpikir yang membuat anak jenius itu "berbeda" dari anak-anak sebayanya. Hampir semua anak memiliki potensi luar biasa dalam hal kecerdasan, tetapi tingkat kecerdasan mereka dapat berbeda-beda. Beberapa anak menunjukkan kecerdasan yang luar biasa, yang sering kali disebut sebagai "anak jenius", sementara yang lain mungkin memiliki kecerdasan yang sejalan dengan rata-rata. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan utama antara anak jenius dan anak dengan kecerdasan standar.
Pertama, anak jenius sering kali memiliki kemampuan kognitif yang sangat tinggi. Mereka dapat menyerap dan memproses informasi dengan cepat serta memiliki daya ingat yang kuat. Anak-anak jenius cenderung memiliki pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang, seperti matematika, sains, atau bahasa. Mereka mungkin mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan cepat dan menghubungkan konsep-konsep yang kompleks secara intuitif.
Kedua, anak-anak jenius sering menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi. Mereka mampu berpikir di luar kotak dan menghasilkan ide-ide yang unik dan inovatif. Anak jenius sering memiliki imajinasi yang kuat dan cenderung menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan mereka. Kemampuan kreatif ini sering kali menjadi keunggulan mereka dalam berbagai bidang seperti seni, musik, atau penelitian ilmiah.
Ketiga, motivasi dan ketekunan sering menjadi perbedaan signifikan antara anak jenius dan anak dengan kecerdasan standar. Anak-anak jenius cenderung memiliki dorongan yang kuat untuk belajar dan mencapai prestasi yang tinggi. Mereka sering kali memiliki keinginan intrinsik untuk mengejar minat dan gairah mereka. Selain itu, anak jenius juga dapat menunjukkan tingkat ketekunan yang tinggi dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan. Mereka cenderung gigih dalam mengejar tujuan mereka dan terus bekerja keras untuk meraih kesuksesan.
Meskipun anak jenius memiliki kecerdasan dan potensi luar biasa, penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki keunikan dan potensi mereka sendiri. Kecerdasan standar juga memiliki nilai dan potensi yang tak terbatas. Dengan memberikan dukungan yang tepat, anak-anak dengan kecerdasan standar juga dapat mencapai kesuksesan dan mengembangkan bakat terpendam yang mereka miliki dengan dukungan dari lingkungan sosial mereka, terlepas dari sikap mereka terhadap lingkungan sosialnya. Sikap mereka mudah dikenali, mereka bisa sangat terbuka dan ramah....bisa juga tertutup dan cuek.
Apakah anak jenius biasanya cuek?
Tidak ada kecenderungan yang pasti bahwa anak jenius cenderung cuek. Sifat kepribadian seseorang, termasuk anak jenius, sangat beragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan keluarga, pengalaman hidup, dan interaksi sosial. Oleh karena itu, sulit untuk membuat generalisasi tentang kepribadian anak jenius secara keseluruhan.
Beberapa anak jenius mungkin terlihat cuek atau terisolasi karena mereka memiliki minat yang khusus atau fokus yang tinggi pada bidang tertentu. Mereka mungkin lebih suka menghabiskan waktu mereka dalam belajar atau mengeksplorasi minat mereka sendiri daripada berinteraksi secara sosial. Hal ini dapat membuat mereka terlihat cuek atau lebih memilih kesendirian.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua anak jenius memiliki sifat kepribadian yang sama. Ada anak jenius yang sangat sosial, ramah, dan terlibat dalam interaksi sosial dengan baik. Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan menikmati interaksi dengan teman sebaya dan orang lain.
Perlu diingat bahwa perkembangan sosial dan emosional anak jenius dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk bagaimana mereka diperlakukan dan didukung dalam lingkungan sosial mereka. Dukungan yang tepat dari keluarga, teman, dan lingkungan sekolah dapat membantu anak jenius dalam mengembangkan keterampilan sosial, empati, dan kemampuan bergaul dengan baik.
Oleh karena itu, lebih tepat untuk melihat setiap anak jenius sebagai individu yang unik dengan sifat kepribadian dan preferensi sosial yang berbeda-beda. Penting untuk memberikan pengertian dan dukungan yang sesuai untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara menyeluruh, termasuk dalam aspek sosial dan emosional. Sekian.
Komentar