Fakta Karakter Pendatang & Pengaruhnya Bagi Warga Asli - JATIGIFT

Fakta Karakter Pendatang & Pengaruhnya Bagi Warga Asli

Photo by Folu Adedinni on Pexels

Pagi masyarakat Indonesia! Kita semua tahu, kota-kota besar di Indonesia jadi tempat tinggal buat banyak pendatang dari berbagai daerah. Nah, di sini ada fakta-fakta seru tentang karakter pendatang yang hits banget, bro! Beberapa kebiasaan unik yang ada di daerah asal mereka dan semua tetek bengeknya terbawa ke kota, dan menulari warga-warga kota tujuan mereka atau sebaliknya, mereka yang ketularan tradisi di kota-kota tujuan mereka. Tapi sebelumnya perlu aku jelaskan dulu yang mau aku bahas disini adalah fakta karakter pendatang dan pengaruhnya bagi warga asli berdasarka kebiasaan komunikasi mereka. Karena sebetulnya karakter pendatang itu banyak, bukan dari cara komunikasi saja tapi juga dari penampilan, adat istiadat, dan sebagainya. Khusus artikel yang ini hanya berdasarkan komunikasi saja. Jadi, buat kalian yang pengen tau lebih banyak tentang karakter pendatang di kota-kota besar Indonesia, baca terus artikel ini, ya!

Bahasa Kombinasi yang Gokil:
Karakter pendatang di kota-kota besar Indonesia suka banget pake bahasa kombinasi yang nyerap ke masyarakat, bro! Mereka suka gabungin bahasa Indonesia sama bahasa daerah mereka, terus ditambahin sedikit slang dan kata-kata asing. Jadilah bahasa yang unik dan kocak banget. Misalnya, kamu bakal denger mereka ngomong sesuatu yang kamu pasti udah tau apa maksudnya. Contohnya gini: Wong Jowo Oriented, atau para Youtuber semacam Nex Carlos sering bilang Wow, Taste-nya Maknyus, atau Delicious Pol Tenan ini, atau kalo kamu pernah liat channel Youtube-nya teh Risa Saraswati di Jurnalrisa, dalam beberapa episodenya si Kakang pernah bilang Aya Naon Indy? Sini Atuh Sitting Down....Atau channel-channel Youtube yang sering mengulas misteri biasanya ada yang sering bilang gini: Definitely Gue Rada-Rada Afraid Nih.....aneh tapi lucu ya? :D tapi itulah cara mereka mengekspresikan diri, yang penting nggak bikin rugi orang lain ya gak papa. 

Slang dan Kosakata Kekinian:
Karakter pendatang juga punya slang dan kosakata kekinian yang nggak bisa kita lewatkan, bro! Mereka suka pake kata-kata yang beda dari bahasa resmi atau bahasa Indonesia baku. Ada deh kosakata keren kayak KEPO yang artinya penasaran banget, LATAH yang artinya ikutan gaya atau bisa juga kaget level maksimal sampe ngucapin kata-kata tertentu berulang-ulang dengan cepat, atau MAGER yang artinya males gerak. Kita pasti senyum-senyum sendiri denger mereka ngomong, bro! Apalagi generasi-generasi tua semacam generasinya Fir'aun, pasti ketawa liat anak-anak Indonesia. Tetapi meskipun begitu, aku bangga dengan anak-anak Indonesia apapun alirannya, apapun style-nya, soalnya mereka rata-rata anak kreatif.  

Singkatan-Singkatan Seru:
Buat karakter pendatang, singkatan adalah hal yang nggak bisa dipisahkan dari bahasa mereka, bro! Mereka sering pake singkatan-singkatan dalam percakapan sehari-hari, biasanya di aplikasi-aplikasi messenger. Misalnya, OKE jadi OK, SELAMAT PAGI jadi MET PAGI, atau TIDAK APA-APA jadi GAPAPA. Singkatan ini bikin komunikasi jadi lebih simpel dan efisien, bro! Coba aja kalian pake bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan atau bahasa baku tanpa disingkat dan musti sesuai dengan kaidah bahasa di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang resmi dari pemerintah? :D aku yakin, kamu bisa pening, bro! dan pasti ngerasa dirimu bagaikan robot. 

Pengaruh Media Sosial yang Kekinian:
Karakter pendatang nggak bisa lepas dari pengaruh media sosial, bro! Instagram, Twitter, dan TikTok punya peran besar dalam pengembangan bahasa mereka. Kata-kata atau frasa yang lagi ngetren di media sosial sering banget dijadikan bahasa sehari-hari. Misalnya, kata "viral" buat sesuatu yang lagi populer banget di media sosial, atau pake hashtag (tagar) dalam percakapan buat nunjukin kalau mereka kekinian abis, bro!

Identitas dan Keberagaman:
Dalam penggunaan bahasa mereka, karakter pendatang juga nunjukin identitas dan keberagaman mereka, bro! Bahasa gaul ini menjadi cara mereka nunjukin jati diri dan membentuk ikatan sosial di antara sesama pendatang. Bahasa ini juga menjadi wadah ekspresi diri mereka dalam mengekspresikan kepribadian dan keunikan budaya mereka. Yang penting harus saling menghormati antara warga asli dan pendatang. Kalian pastinya tau, coba aja kalian pikir baik-baik ibukota kita, Jakarta....kalo nggak ada pendatang pasti sepi. Lebaran misalnya, nggak semua mudik tapi sepi juga kan? Kalo ada diantara kalian yang jadi pendatang di Jakarta berarti kita satu server :D soalnya aku juga pendatang, aku orang Jawa. Namaku Jati S Watorokito udah keliatan Jawa banget kan? Tapi sebaiknya walaupun kita udah lama di Jakarta atau dimanapun itu, jangan sampai lupa sama kampung kita, bro! Jangan lupain bahasa daerah. Terus terang selama aku di Jakarta selalu pake bahasa Jawa, bahasa Jawa kasar bisa, bahasa Jawa halus juga bisa, bahkan orang yang baru kenal aku juga gak tau kalo aku orang Jawa, sampai suatu ketika aku misuh-misuh dan ngedumel saat kesandung batu. Misuh-misuh artinya mengumpat, ngedumel artinya menggerutu bagaikan tawon yang lagi bangun tidur.

Jadi, itulah fakta-fakta seru tentang karakter pendatang di kota-kota besar negara kita, bro! Mereka punya bahasa yang kombinasi, slang kekinian, singkatan-seru, dan terpengaruh oleh media sosial. Bahasa ini nggak hanya nunjukin identitas mereka, tapi juga menunjukkan keberagaman yang ada di Indonesia. Yuk, kita jaga persaudaraan dengan semua orang dan kita hapus perbedaan. Kita semua sama, berbangsa satu, Bangsa Indonesia. Berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Bertanah air satu, Tanah Air Indonesia.....makanan kita sama, sama-sama makan nasi....tapi yo nggak begitu juga nding, sekarang banyak yang ninggalin nasi, beralih ke yang praktis dan cepat: yaitu mie instan. Sekian & Sampai jumpa di artikel berikutnya! 

Posting Komentar