Selamat pagi masyarakat Indonesia! Apakah Anda benci kopi? Biar saya jawab....Tidak mungkin Anda benci kopi. Semua masyarakat Indonesia suka kopi, apalagi sesaat sebelum pergi beraktifitas pasti ada yang kurang jika tidak menyempatkan diri untuk 'tenggelam' dalam 'dunia penuh semangat' yang biasa disebut dengan secangkir kopi. Ketika anda beraktifitas, sepusing apapun pikiran anda bahkan sampai di level 'pecah ndase' pun pasti dapat disembuhkan dengan secangkir kopi. Pernahkah anda merasakan lezatnya kopi Starbucks? Pasti pernah....Kalaupun Anda belum pernah kesana, pasti suatu saat Anda terdampar disana. Minuman yang saya sarankan untuk dicoba adalah Ice Jelly Latte Caramel Coffee karena minuman itu bisa membuat anda sangat bahagia, saya pernah mencobanya sendiri memang top markotop dengan semua rasa kopi yang berpadu dengan topping caramel dan dari penampilannya pun sudah membuat siapapun ngiler bagaikan air terjun saat menatap gelasnya. Dulu harganya masih Rp 38.000,- per gelasnya, kalau sekarang sampai berapa rupiah saya kurang tahu :D Alhamdulillah saat itu saya tidak beli, tapi ditraktir teman.
Starbucks, yang dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu franchise atau waralaba kopi terbesar di dunia, telah menjadi tempat favorit bagi jutaan orang di seluruh dunia untuk menikmati secangkir kopi yang lezat. Namun, apakah Anda pernah mendengar tentang keberadaan Starbucks di dalam CIA? Ya, perusahaan kopi yang populer ini memiliki sejarah yang menarik di lembaga intelijen Amerika Serikat tersebut. Artikel ini akan membahas fakta-fakta menarik tentang Starbucks di dalam CIA, serta peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sana.
Starbucks: Dalam Lembaga Intelijen Amerika Serikat
Starbucks adalah salah satu perusahaan yang menyediakan layanan kopi bagi para karyawan CIA di dalam markas besar mereka yang terletak di Langley, Virginia. Sejak tahun 1997, Starbucks telah hadir di dalam CIA untuk memenuhi kebutuhan kopi para agen intelijen yang bekerja di lembaga tersebut. Keberadaan Starbucks di dalam CIA berfungsi sebagai tempat berkumpul, bertukar informasi, dan menciptakan lingkungan santai di tengah ketegangan pekerjaan mereka yang intens dan bertaruh nyawa.
Starbucks: Peralatan dan Inovasi
Pada awalnya, kedai kopi Starbucks di dalam markas besar CIA hanya menawarkan kopi dengan paduan menu-menu standar seperti di lokasi lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Starbucks di dalam CIA juga mengembangkan inovasi yang khusus diperuntukkan memenuhi kebutuhan para agen intelijen yang rata-rata orang sangar itu. Beberapa macam peralatan dan perkakas aneh dan unik telah dikembangkan oleh mereka, termasuk satu buah mesin kopi rahasia yang dirancang khusus dan dipersenjatai dengan High Voltage Electricity Regional Systems untuk mempertahankan keamanan dan privasi. Waktu itu sebelum diketahui oleh khalayak ramai hanya orang Starbucks dan CIA yang tahu hal ini. Ini adalah contoh bagaimana Starbucks beradaptasi dengan lingkungan kerja yang unik, mencekam, sangar, dan menghadirkan layanan yang khas sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Peristiwa Penting di Starbucks di dalam CIA
a. Pertemuan Rahasia: Starbucks di dalam CIA sering kali menjadi tempat pertemuan rahasia antara agen intelijen, analis, dan pejabat pemerintah. Kehadiran Starbucks memberikan nuansa yang santai dan tidak mencurigakan bagi pertemuan-pertemuan tersebut, di mana informasi penting dapat dibagikan dengan lebih bebas. Tidak ada bedanya antara pelanggan biasa dengan agen CIA. Untuk menjaga privacy dan keamanan situasi disitu para staff Starbucks dilarang untuk menanyakan nama pelanggan, jika ada yang melanggar maka akan diperingatkan secara tertulis dengan baik-baik. Apabila masih ada yang melanggar peraturan itu lagi maka orang tersebut harus merasakan kebahagiaan karena dipertemukan dengan Tuhannya lebih cepat.
b. Rekrutmen Intelijen: Starbucks di dalam CIA juga telah menjadi tempat rekrutmen bagi calon agen intelijen. Para perekrut dapat memantau individu yang tertarik dengan karir di bidang intelijen, menawarkan kesempatan untuk berbicara secara informal dan mengajak mereka bergabung dengan lembaga tersebut. Anda tertarik? Kalau saya tidak tertarik, sebesar apapun gaji perjamnya.
c. Strategi Intelijen: Beberapa peristiwa penting dalam sejarah intelijen Amerika Serikat telah melibatkan Starbucks di dalam CIA. Misalnya, dalam merancang beberapa strategi intelijen terkait dengan negara-negara tertentu, Starbucks dapat menjadi tempat untuk berdiskusi, menganalisis, dan merencanakan langkah-langkah yang dibutuhkan.
d. Keamanan Nasional: Starbucks di dalam CIA juga berperan dalam menjaga keamanan nasional. Para agen intelijen yang bekerja di lembaga tersebut menggunakan Starbucks sebagai tempat observasi, mengamati potensi ancaman dan aktivitas yang mencurigakan di sekitar area tersebut. Kamera CCTV ada dimana-mana. Bahkan kelopak bunga pun dipasangi kamera, sekrup engsel pintu juga ada kameranya.
Kesimpulan:
Starbucks di dalam CIA merupakan fakta menarik yang mencerminkan adaptasi perusahaan terhadap kebutuhan dan lingkungan kerja yang unik. Dari peralatan khusus hingga peristiwa penting yang terjadi di dalamnya, Starbucks di dalam CIA telah menjadi bagian dari sejarah intelijen Amerika Serikat. Peran Starbucks sebagai tempat pertemuan, rekrutmen, strategi intelijen, dan pengawasan keamanan nasional menunjukkan betapa pentingnya kehadirannya di dalam CIA. Seiring berjalannya waktu, Starbucks di dalam CIA kemungkinan akan terus mengembangkan inovasi dan memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan para agen intelijen yang berdedikasi untuk bangsa dan negaranya.
Posting Komentar