Fakta Keberlanjutan Ekspor Furniture Indonesia: Pengusaha Ekspor Furniture Kadang 'Lalai' - JATIGIFT

Fakta Keberlanjutan Ekspor Furniture Indonesia: Pengusaha Ekspor Furniture Kadang 'Lalai'

Photo by Greyson Joralemon on Unsplash
Indonesia telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri furniture global dengan ekspor yang signifikan. Namun, dalam era yang semakin sadar akan keberlanjutan, tantangan baru malah banyak bermunculan. Tantangan itu berasal dari masalah kelangkaan bahan baku kayu berkualitas tinggi, kenaikan harga kayu per meter kubik, kebakaran hutan, persaingan bisnis yang tidak sehat, dan lain sebagainya. Keberlanjutan dalam ekspor furniture dimulai dari produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini meliputi penggunaan material kayu yang berkelanjutan dari hutan yang dikelola dengan baik, proses produksi yang mengurangi limbah, dan penggunaan energi yang efisien. Mengadopsi teknologi dan praktik-produksi yang ramah lingkungan, serta memperhatikan jejak karbon, akan membantu menjaga sumber daya alam yang berharga dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Karena diakui atau tidak, pengusaha ekspor furniture di negara kita banyak yang mengabaikan aspek lingkungan dan 'Lalai' terhadap dampak sosial dari operasional perusahaan mereka. Contoh sederhana: banyak gudang-gudang ekspor furniture, terutama divisi raw material (amplas mesin/manual) yang selalu memasang blower di atap gudang kearah atas tanpa memakai filter, terus terang ini sangat mengganggu masyarakat. Seharusnya menggunakan pipa besar yang diarahkan ke penampungan serbuk kayu, dimana penampungan serbuk kayu itu juga dipasangi filter udara agar bablas keluar dan tidak berbalik ke blower lagi, sehingga karyawan tetap sehat, warga sekitar juga tidak akan protes.

Salah satu langkah penting dalam menjaga keberlanjutan ekspor furniture Indonesia adalah memperhatikan salah satu aspek produksi dengan memperoleh sertifikasi kayu yang legal. Sertifikasi seperti FSC (Forest Stewardship Council) dan SVLK (Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu) menjamin bahwa kayu yang digunakan dalam produksi furniture berasal dari hutan yang dikelola dengan baik dan memenuhi standar lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sertifikasi ini memberikan kepercayaan kepada konsumen internasional bahwa produk furniture Indonesia berasal dari sumber yang bertanggung jawab, dan bukan dari hasil penebangan liar atau kayu curian. Itulah salah satu aspek produksi yang harus diperhatikan oleh semua pengusaha mebel atau furniture baik untuk tujuan pemasaran ekspor maupun pemasaran lokal.

BACA JUGA:




Selain aspek produksi, desain furniture yang berkelanjutan juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan ekspor. Mengadopsi desain yang tahan lama, dapat disesuaikan dengan tren yang berubah, dan memiliki nilai estetika yang abadi adalah langkah penting dalam memastikan produk furniture dapat bertahan lama dan tidak menjadi barang konsumsi sekali pakai. Menggunakan material daur ulang dan teknik produksi yang meminimalkan limbah juga merupakan strategi yang efektif untuk memastikan keberlanjutan produk furniture. Keberlanjutan ekspor furniture Indonesia juga melibatkan pemberdayaan komunitas lokal. Dalam mengembangkan bisnis furniture, penting untuk bekerja sama dengan pengrajin lokal dan memberikan mereka akses ke pelatihan, peralatan, dan pasar yang lebih luas. Dengan memperkuat kapasitas komunitas lokal, kita dapat memastikan kesejahteraan mereka dan memperoleh dukungan yang lebih kuat dalam upaya keberlanjutan bisnis para pengusaha ekspor furniture di Indonesia.

Satu hal penting yang jangan sampai luput dari penglihatan adalah pemberian label yang jelas dan informasi yang transparan mengenai keberlanjutan produk furniture Indonesia. Hal ini akan mempermudah konsumen internasional dalam memilih produk yang sesuai dengan nilai-nilai estetika dan fungsionalitas yang mereka inginkan. Penggunaan label yang jelas, termasuk informasi tentang bahan baku, metode produksi, dan sertifikasi yang dimiliki, akan membantu membangun kepercayaan dan citra positif terhadap produk furniture Indonesia. Sehingga nantinya para pembeli dapat menilai sendiri tentang apa yang mereka lihat dan mereka baca. Apabila semuanya sesuai dengan keinginan mereka, pasti akan selalu terjadi hal positif yang bernama 'repeat order' atau lebih gampangnya 'selalu beli lagi dan lagi'.

Secara umum, repeat order terjadi karena para konsumen sudah sangat percaya akan kualitas produksi dari suatu perusahaan. Peningkatan kesadaran akan keberlanjutan di kalangan pengusaha dan konsumen menjadi kunci dalam mencapai keberlanjutan ekspor furniture Indonesia yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan LSM diperlukan untuk membangun kesadaran, mengedukasi, dan membantu pengusaha dalam mengadopsi praktik-produksi yang lebih berkelanjutan. Promosi dan kampanye yang aktif juga perlu dilakukan untuk memperkuat kesadaran konsumen akan keberlanjutan dan memberikan insentif bagi mereka untuk memilih produk furniture yang bertanggung jawab.

Dengan mengambil langkah-langkah keberlanjutan dalam ekspor furniture Indonesia, industri ini dapat menjadi pemain global yang bertanggung jawab, mampu bersaing, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian. Keberlanjutan bukanlah sekadar sebuah tren, tetapi merupakan keharusan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Dengan berfokus pada keberlanjutan, maka kegiatan ekspor furniture Indonesia dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dan menciptakan lapangan kerja yang terus berkesinambungan, serta memperkuat citra positif Indonesia di panggung global. Saya Jati S Watorokito, sampai jumpa di artikel berikutnya. Salam sukses!

Posting Komentar