Fakta Sosial di Masyarakat, Apakah Orang Bertato Boleh Sholat? - JATIGIFT

Fakta Sosial di Masyarakat, Apakah Orang Bertato Boleh Sholat?





Bagi sebagian orang, tato mungkin dianggap sebagai bentuk ekspresi diri, seni, atau budaya. Namun, di tengah masyarakat yang mayoritas Muslim seperti di Indonesia, tato masih jadi bahan perdebatan, terutama terkait ibadah seperti sholat. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: 'Apakah orang yang punya tato boleh sholat?' Mari kita bahas secara mendalam tentang fakta-fakta ini.


Apa Itu Tato dan Pandangan Agama

Tato adalah tanda permanen pada kulit yang dibuat dengan tinta dan jarum. Apapun alasannya, membuat tato dibagian tubuh manapun hukumnya tetap saja haram dalam agama Islam, baik itu dianggap bisa menghalangi air wudhu ataupun tidak. Namun diluar itu semua, dari segi budaya, tato sudah ada sejak ribuan tahun dan punya makna berbeda-beda di setiap tempat. Namun, dalam Islam, persoalan tato ini menjadi sesuatu yang rumit karena ada aturan-aturan terkait kebersihan tubuh secara jasmani dan rohani.

Dalam beberapa hadits, tato disebutkan sebagai sesuatu yang dilarang. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah melaknat orang yang menato dan yang minta ditato (HR. Bukhari dan Muslim). Namun, sebagian besar ulama menafsirkan ini sebagai larangan untuk menato tubuh, bukan untuk orang yang sudah terlanjur punya tato sebelum mengetahui hukumnya.


Hubungan Antara Sholat dan Muslim yang Terlanjur Memiliki Tato Sebelum Mengenal Agama

Hal pertama yang harus dipahami adalah, sholat itu kewajiban bagi setiap Muslim. Artinya, siapa pun, termasuk orang bertato, tetap wajib menunaikan sholat lima waktu. Memiliki tato tidak otomatis membatalkan kewajiban sholat. Yang perlu diperhatikan adalah aspek kebersihan dan kesucian tubuh saat sholat.

Dalam sholat, kebersihan (thaharah) menjadi syarat utama. Orang yang sholat harus suci dari hadas dan najis, serta berwudhu sebelum melaksanakan ibadah ini. Nah, pertanyaannya: apakah tato menghalangi wudhu? Nah, mari kita bahas secara lebih rinci dibawah ini...


Apakah Wudhu dari Orang Bertato itu Sah?

Wudhu adalah proses mensucikan diri dengan air yang melibatkan membasuh bagian tubuh tertentu, termasuk kulit. Ulama berbeda pendapat soal apakah tato bisa mempengaruhi sah atau tidaknya wudhu.


Pendapat Mayoritas Ulama: Menurut mayoritas ulama, tato tidak menghalangi wudhu karena tinta yang digunakan untuk membuat tato menembus ke dalam lapisan kulit. Artinya, air wudhu tetap menyentuh kulit, sehingga wudhu dianggap sah. Jadi, orang yang punya tato masih bisa berwudhu dan sholat dengan sah. Disamping itu, wudhu adalah langkah awal untuk mensucikan lahir dan batin. Itulah mengapa orang yang sudah wudhu tetapi dia malah kentut, tidak disuruh cebok tetapi diwajibkan untuk mengulangi wudhunya dengan benar, tertib, dan berurutan sesuai yang telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW.


Pendapat Lain: Ada juga yang berpendapat bahwa jika tato itu membuat lapisan tinta di atas kulit yang menghalangi air wudhu, maka wudhunya tidak sah. Tapi ini jarang sekali diterapkan, karena umumnya tato tidak meninggalkan lapisan semacam itu di atas permukaan kulit. 


Satu hal yang malah luput dari perhatian adalah mengenai tato tempelan dan tato temporer atau tato sementara yang hanya menempel diatas kulit. Apakah sholatnya sah? TIDAK!!! Hal ini disebabkan karena tinta yang dilukis diatas permukaan kulit sudah menutupi permukaan kulit yang seharusnya terkena air wudhu. Namun demikian ada lagi satu pertanyaan:'Bukankah wudhu itu untuk mensucikan batin? Berarti wudhunya tetap sah, yang penting tidak kentut sembarangan. Iya nggak?' dan jawabannya adalah:'Tetap saja wudhunya tidak sah! Karena wudhu itu bukan hanya untuk mensucikan batin, tetapi lahir dan batin'.


Intinya, tato tidak menghalangi air wudhu dan tidak membuat wudhu batal, selama tinta tato menembus ke dalam kulit, bukan di permukaan. Jadi, orang yang sudah terlanjur mempunyai tato sebelum dia mengetahui hukumnya, masih tetap bisa sholat dengan khusuk. Karena yang berhak menilai ibadah seseorang bukanlah sesama manusia, tetapi Allah SWT atau Sang Maha Pencipta. Kecuali jika kamu sudah tahu hukumnya tetapi masih saja nekat membuat tato dan tetap bertanya:'Wudhu saya sah atau tidak?' tentu saja tidak sah, Bung! Sholat kamu juga tidak sah karena sudah tahu hukumnya bahwa itu dilarang. kenapa masih nekat?


Namun, dalam beberapa pandangan ulama, membuat tato dianggap sebagai perbuatan yang kurang baik karena melibatkan perubahan fisik permanen pada tubuh. Meskipun demikian, jika seseorang sudah memiliki tato dan bertaubat, ia tetap dapat sholat dan melanjutkan ibadahnya. Yang terpenting adalah niat, keikhlasan, dan kepatuhan terhadap aturan agama dalam menjalankan ibadah.


Apakah Ada Dalilnya? Atas Dasar Apa Orang Bertato Boleh Sholat?

Ada beberapa penjelasan untuk menjawab pertanyaan diatas, yaitu:


Tidak Ada Dalil yang Melarang Sholat karena Tato:

Tidak ada ayat Al-Qur'an atau hadits yang secara eksplisit menyatakan bahwa seseorang dengan tato dilarang untuk sholat. Syarat sahnya sholat lebih fokus pada kebersihan, niat, dan pelaksanaan rukun-rukun sholat, seperti wudhu dan berpakaian yang suci. Tato tidak termasuk dalam syarat yang membatalkan keabsahan sholat.


Taubat dan Ibadah Tetap Diterima: 

Jika seseorang telah membuat tato sebelum bertaubat atau sadar akan ajaran agama, Islam mengajarkan bahwa pintu taubat selalu terbuka. Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa Dia Maha Pengampun, dan orang yang bertaubat dari dosa-dosanya akan diampuni (QS. Az-Zumar: 53). Oleh karena itu, seseorang yang bertaubat dan ingin mendekatkan diri kepada Allah tetap diperbolehkan menjalankan sholat.


Fokus pada Hati dan Niat: 

Islam mengajarkan bahwa yang paling penting dalam ibadah adalah niat yang ikhlas. Sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Jika seseorang memiliki niat yang tulus untuk sholat dan beribadah kepada Allah, tato yang sudah ada di tubuhnya tidak menjadi halangan.


Perbedaan Pendapat Ulama: 

Beberapa ulama memang berpendapat bahwa membuat tato adalah haram karena melibatkan perubahan permanen pada tubuh, seperti yang dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang melarang perubahan tubuh secara berlebihan (HR. Bukhari dan Muslim). Namun, ini lebih terkait dengan tindakan membuat tato itu sendiri, bukan status orang yang sudah bertato dalam beribadah. Jika tato tersebut dibuat sebelum seseorang itu mendalami ajaran agama, maka sholatnya tetap sah.

Dengan demikian, meskipun ada pandangan bahwa tato itu haram, ini tidak serta-merta membatalkan keabsahan sholat bagi orang yang telah memiliki tato, selama ia memenuhi syarat sah sholat lainnya. 


Apakah Harus Menghilangkan Tato?

Ini pertanyaan penting yang juga sering ditanyakan. Apakah orang yang sudah punya tato harus menghilangkannya agar bisa sholat dengan tenang? Jawabannya, tidak ada keharusan untuk menghilangkan tato. Memang, jika seseorang baru sadar bahwa menato tubuh itu dilarang, bertaubat dan menyesali tindakan tersebut sudah cukup. Tato yang sudah terlanjur ada di tubuh tidak wajib dihilangkan karena bisa menimbulkan bahaya atau risiko bagi kesehatan, bahkan kematian.


Menghilangkan tato juga bisa menjadi proses yang mahal dan menyakitkan. Islam tidak mengajarkan untuk menyakiti diri sendiri, apalagi jika tujuannya adalah sesuatu yang tidak diwajibkan. Yang penting adalah kesadaran untuk tidak menambah tato lagi setelahnya, serta tetap melaksanakan ibadah dengan hati yang ikhlas dan yakin pada ampunan Tuhan.


Tato Sebagai Bagian dari Masa Lalu

Banyak orang yang punya tato mungkin melakukannya di masa lalu, sebelum mereka mendalami agama. Tato adalah bagian dari perjalanan hidup yang mungkin dulu dianggap sebagai hal yang biasa atau keren. Namun, saat seseorang mulai mendekatkan diri kepada agama, ada rasa khawatir bahwa tato ini bisa menghalangi kedekatan mereka dengan Allah. Tapi perlu diingat, Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan pengampunan.


Selama seseorang bertaubat dengan tulus, menyesali perbuatan yang bertentangan dengan syariat, dan bertekad untuk memperbaiki diri, Allah Maha Pengampun. Allah lebih melihat hati dan niat seseorang daripada penampilan fisik. Jadi, jika kamu punya tato dan sudah menyesali perbuatan tersebut, jangan khawatir untuk tetap mendirikan sholat dan beribadah. Tidak ada siapapun yang bisa melarangmu untuk mendapatkan ampunan dari Allah Sang Maha Pencipta Alam Semesta dan Seisinya. 


Akhir Kata 

Orang Bertato Boleh Sholat!

Dari semua penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa memiliki tato tidak menghalangi seseorang untuk sholat. Orang yang bertato tetap punya kewajiban untuk beribadah kepada Allah, termasuk menunaikan sholat lima waktu. Selama tato tidak menghalangi air wudhu, maka wudhu sah dan sholat pun sah. Jika kamu punya tato dan sedang mendekatkan diri kepada agama, teruslah beribadah dengan penuh keyakinan. Allah melihat niat dan ketulusan hati, bukan sekadar penampilan luar. Jadi, jangan ragu untuk terus menjalankan sholat meskipun kamu memiliki tato. Jika ada banyak warga sekitarmu yang menegurmu supaya tidak melakukan sholat gara-gara tato di tubuhmu, jangan digubris. Abaikan saja! Barangkali mereka perlu belajar agama lagi.


Semoga artikel ini bisa memberikan pencerahan dan menjawab pertanyaan kamu soal tato dan sholat. Tetap semangat dalam memperbaiki diri, karena Allah selalu membuka pintu ampunan bagi hamba-Nya yang tulus dan yakin dalam beribadah.


REFERENSI:

1. tvonenews.com - Hukum Salat bagi Orang yang Punya Tato Menurut Ustaz Abdul Somad, Ternyata...

2. sidogiri.net - Wudhu dan Shalatnya Orang Bertato

3. metrojambi.com - Sahkah Wudhu dan Shalat Orang yang Bertato?

4. detik.com - Hukum Tato dalam Islam, Ini Dalil dan Penjelasannya

5. rumahfiqih.com - Apakah Ibadah Tidak Diterima Apabila di Tubuh Kita Ada Tato?


Posting Komentar