Fakta Sosial Adanya Tekanan Dari Tetangga Menjelang Pemilu 2024 dan Cara Meredamnya
1. Dialog Terbuka dan Jujur
Dalam mempertahankan keharmonisan dengan tetangga, penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka. Buatlah dialog yang jujur dan ramah mengenai preferensi politik masing-masing. Sampaikan dengan bijak bahwa setiap individu memiliki hak untuk pendapat politiknya dalam pesta demokrasi tanpa harus menyatakannya secara terus terang, sehingga tidak merusak hubungan sosial yang sudah terjalin. Kebersamaan dalam keragaman pendapat dapat menjadi kunci membangun tetanggaan yang solid dan saling menghargai, selain itu semua tetangga tetap merasa nyaman dalam menyampaikan pandangan politik tanpa takut akan terjadinya tindakan anarkis yang dapat merusak persaudaraan dalam kehidupan bertetangga, karena pesta demokrasi yang baik adalah pesta demokrasi yang tidak melanggar aturan. Seperti dilansir oleh Kompas.com , Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengingatkan masyarakat tetap menjaga kedamaian saat pemilihan umum 2024 mendatang. Dia juga mengatakan 'Saya minta kepada saudara-saudara semua, mari kita laksanakan pesta demokrasi dengan jangan melanggar aturan, jangan memfitnah, jangan provokasi'.
2. Tetap Netral dan Hormatilah Perbedaan Pendapat
Berusaha untuk tetap netral dan menghormati perbedaan pendapat dalam konteks politik adalah suatu keharusan karena setiap individu memiliki hak untuk memandang politik secara berbeda, dan masing-masing pihak sebaiknya tidak merendahkan atau mengancam mereka yang memiliki pandangan politik yang berbeda. Tindakan seperti itu dapat merusak hubungan sosial dalam masyarakat. Semua tokoh masyarakat di negara ini pasti setuju dengan pendapat untuk saling menghormati perbedaan pendapat sebagai kunci utama dalam menjaga keharmonisan hubungan antar tetangga. Oleh karena itu, hargailah diversitas pandangan politik karena hal tersebut dapat memperkaya diskusi yang sehat dan memperkuat ikatan sosial di lingkungan sekitar.
3. Fokus pada Kesamaan
Alihkan perhatian dari perbedaan politik dengan menekankan pada kesamaan yang Anda miliki dengan tetangga. Ingatkan mereka tentang momen-momen menyenangkan atau kebaikan yang pernah terjadi dalam hubungan sosial. Sebagai contoh, jika Anda dan tetangga memiliki kesamaan hobi, seperti memancing, belokkan obrolan politik dengan cara yang halus. Misalnya, katakan bahwa Anda melihat di YouTube bahwa capres tertentu juga memiliki hobi memancing. Ajak tetangga untuk bersama-sama menikmati waktu memancing dan hindari pembicaraan politik secara langsung. Dengan mengalihkan pembicaraan ke topik yang bersifat positif dan menyenangkan, dapat membantu mengurangi ketegangan serta memperkuat ikatan sosial.
Dalam upaya menjaga hubungan tetangga yang harmonis, jangan ragu untuk menggunakan kesamaan hobi sebagai jembatan. Tanyakan pada tetangga apakah umpan untuk memancing masih mencukupi, sehingga pembicaraan tetap santai dan ramah. Dengan demikian, Anda dapat menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mengurangi potensi konflik akibat perbedaan politik, sambil memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.
4. Batas Privasi dan Hak Asasi
Jangan lupa untuk mengingatkan tetangga akan pentingnya hak privasi dan hak asasi setiap individu dalam proses pemilihan. Kuatkan pesan bahwa memilih capres bukan hanya sekadar hak pribadi, tetapi juga merupakan ekspresi dari keyakinan pribadi masing-masing. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memilih sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang mereka anut.
5. Ajak untuk Berdiskusi Secara Positif
Apabila tetangga terus memberikan tekanan terkait pilihan politik, upayakan untuk mengajak mereka berdiskusi secara positif. Temukan kesamaan pandangan dan fokus pada pemahaman bersama untuk memperkuat hubungan, walaupun perbedaan politik tetap ada. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat menciptakan ruang dialog yang harmonis dan meminimalkan ketegangan di antara tetangga.
6. Kerjasama dalam Proyek Lokal
Membangun hubungan yang erat dengan tetangga dapat dilakukan dengan fokus pada kerjasama dalam proyek lokal, misalnya mengecat ulang gapura masuk kampung, bersih-bersih di makam, mempersiapkan lokasi tempat pemungutan suara secara gotong-royong, dan sebagainya. Kolaborasi untuk kepentingan lingkungan sekitar dapat memperkuat ikatan sosial, sambil mengalihkan perhatian dari perbedaan politik. Dengan bersama-sama berkontribusi pada proyek-proyek positif, diharapkan tetangga dapat membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung.
Dilansir dari mediaindonesia.com bahwa Pemilu dalam iklim demokrasi sejatinya bermakna pembebasan. Konstitusi menjamin setiap warga negara yang punya hak memilih bebas menentukan pilihan politiknya. Tanpa paksaan, tekanan, maupun intimidasi. Pemilu adalah hajatan demokrasi yang semestinya membebaskan sekaligus menggembirakan rakyat. Akan aneh bila sebuah hajatan malah memunculkan rasa takut karena di dalam prosesnya penuh tekanan dan intimidasi.
Akhir Kata
Dalam menghadapi tekanan dari tetangga terkait pemilihan capres, penting untuk mempertahankan sikap yang tenang, bijaksana, dan penuh pengertian, jangan sampai bersikap 'grusa-grusu' atau ceroboh. Dengan bersikap hati-hati dan berkomunikasi secara baik serta memahami hak privasi setiap individu, kita dapat menjaga keharmonisan tetanggaan dalam suasana politik yang semakin panas menjelang tanggal 14 Februari 2024. Dalam membangun hubungan yang sehat, kesadaran terhadap perbedaan pendapat serta penghormatan terhadap privasi masing-masing dapat menjadi kunci untuk menjaga ketenangan hidup kita dalam lingkungan masyarakat.REFERENSI:
2) kompas.com - Ingatkan Soal Pemilu Damai, Kapolda Metro: Jangan Mengancam, Intimidasi, dan Fitnah
3) Pemilu dan Etika oleh Teguh Prasetyo (Buku)
4) Pengalaman pribadi penulis saat menghadapi tekanan di tahun 2019
Komentar