Apakah Parfum Alkohol Boleh Untuk Sholat? (Opini Pribadi 7)
Ketika ngomongin soal parfum, apalagi yang pakai bahan dasar alkohol, nggak jarang perdebatan langsung muncul. Ada yang bilang haram, ada yang ngegas kalau itu sebenernya nggak masalah. Tapi, kalau dipikir-pikir, kenapa sih kita ribet banget? Nah, menurut saya, penting buat ngelihat masalah ini dari sudut yang lebih logis dan santai. Jadi, yuk ngobrolin kenapa sebenarnya pakai parfum berbahan dasar alkohol itu nggak perlu kita pandang sebelah mata atau langsung disangka haram. Dibawah ini adalah opini saya pribadi sesuai logika saya sebagai orang awam, jadi ya tidak ada sangkut pautnya dengan peraturan agama tertentu, karena untuk masalah yang beginian sudah ada yang ngurusin sendiri yaitu Majelis Ulama Indonesia. Jika pun nanti ada yang mengganjal pemikiran Anda ya silahkan tanya sendiri di situs web MUI.
Pertama-tama, balik ke sejarahnya dulu. Alkohol sebagai bahan pelarut di parfum udah lama banget dipakai. Kenapa? Karena alkohol itu efektif buat mengurai aroma wangi yang ada di parfum biar baunya bisa nyebar lebih cepat dan tahan lama di kulit atau baju. Kalau nggak ada alkohol, ya parfumnya malah jadi nggak maksimal wanginya. Bayangin aja parfum kita nggak bisa menyebar aromanya dengan baik, ya buat apa, kan?
APAKAH PARFUM ALKOHOL BOLEH UNTUK SHOLAT?
Parfum berbahan dasar alkohol boleh digunakan untuk sholat, selama alkohol yang dipakai bukan dari jenis yang bikin mabuk atau asalnya dari minuman keras. Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai najis tidaknya alkohol, tetapi sebagian besar ulama kontemporer, terutama dari madzhab Syafi'i dan Maliki, membolehkan penggunaan parfum dengan alkohol non-khamr, termasuk dalam konteks sholat. Mereka berpandangan bahwa alkohol yang digunakan untuk parfum tidaklah najis karena berbeda fungsi dengan alkohol yang dikonsumsi untuk mabuk-mabukan. Alkohol dalam parfum berperan sebagai pelarut dan penguap aroma, dan tidak berpengaruh terhadap kesucian seseorang saat sholat. Jadi, selama niat kita untuk bersuci dan memakai wangi-wangian dengan tujuan menjaga kesopanan dan kebersihan, maka sholat dengan parfum berbahan alkohol tidak menjadi masalah. Makanya sebelum memutuskan beli parfum, lihat dulu di kemasannya apakah sudah ada logo HALAL atau belum....Namun, jika masih ragu, ada juga alternatif menggunakan parfum non-alkohol yang banyak tersedia di pasaran. Pilihan tersebut dapat membantu merasa lebih tenang dalam beribadah sesuai keyakinan masing-masing....Asalkan aromanya nggak terlalu menyengat, bisa lebih khusuk dalam beribadah. Meskipun tanpa alkohol kalau aromanya menyengat, bukannya beraroma wangi malah bisa-bisa jadi berbau paranormal.
Nah, sekarang soal kehalalan. Dari sudut pandang fiqih, memang ada pandangan yang berbeda-beda soal alkohol. Ini bergantung sama jenis dan tujuannya. Alkohol yang dipakai di parfum itu beda sama alkohol yang diminum, karena jenis alkohol yang biasa diminum itu adalah golongan Khamr, sudah pasti haram. Alkohol dalam parfum biasanya hasil fermentasi nabati atau sintetis, bukan buat mabuk-mabukan. Secara fungsinya beda jauh. Kalau yang diharamkan itu ya alkohol yang bikin mabuk dan merusak kesadaran. Islam, setahu saya, memang tegas soal yang bikin rusak. Tapi parfum? Itu kan beda konteksnya.....nggak merusak. Sama seperti sendok dan garpu, kalau untuk makan ya nggak haram tetapi kalau untuk nusuk orang ya tetap saja haram.
Ada nih, ulama-ulama besar yang bilang, kalau alkohol di parfum bukan buat diminum dan nggak berpotensi bikin mabuk, ya itu nggak masuk kategori haram. Mereka melihat dari sisi penggunaan dan efeknya. Karena nggak semua alkohol itu najis dan haram. Mungkin beberapa dari kita pernah dengar bahwa pendapat ini disampaikan sama tokoh-tokoh ulama besar, termasuk yang dari Madzhab Maliki dan Syafi'i, yang membolehkan alkohol kalau memang bukan dari khamr atau minuman keras. Artinya, alkohol dalam parfum nggak diharamkan secara mutlak.
Hal yang menarik juga, banyak dari kita sering keburu takut haram tanpa cari tahu detailnya. Dalam keseharian, parfum itu membantu banget, lho. Nggak cuma buat wangi-wangian, tapi menjaga kebersihan juga. Jadi, kita nggak bau badan, dan itu malah bagian dari menjaga kebersihan—hal yang diajarkan agama. Kalau kebersihan adalah sebagian dari iman, apa artinya kita nggak boleh wangi-wangian? Rasulullah sendiri suka memakai wangi-wangian. Meskipun di masa itu belum ada parfum alkohol, tapi prinsip berwangi-wangian tetap dianjurkan.
Terus, kalau kita melihat dari sisi praktis, hampir semua produk kecantikan atau kebersihan ada kandungan alkoholnya. Sabun, shampo, bahkan hand sanitizer. Masa iya kita mau ngecap semuanya haram? Rasanya nggak logis, kan? Padahal, pemakaian alkohol di parfum atau produk lainnya nggak ada hubungannya sama mabuk-mabukan atau aktivitas dosa. Jadi, dalam pandangan saya, penting buat bedain mana yang memang haram, mana yang nggak. Jangan sampai kehalalan dan keharaman jadi abu-abu gara-gara salah paham. Dalam pemakaian parfum, yang sudah jelas haram itu adalah tujuan utama si pemakainya, jika lelaki atau perempuan memakai parfum untuk mendukung penampilan dan kebersihan diri ya tidak masalah. Tapi kalau untuk tujuan memancing syahwat lawan jenis, itulah yang diharamkan, karena tergolong perbuatan yang negatif dan mengundang zina.
Mungkin banyak orang sering melihat di marketplace luar negeri atau bahkan di negara kita sendiri, parfum yang bisa menarik lawan jenis atau yang membuatnya tergoda....itulah yang haram, sudah pasti nggak ada logo HALAL dari Majelis Ulama Indonesia! Jenis yang begituan sangat banyak di pasaran, sebaiknya dihindari supaya ibadahmu tetap afdhol. Masih banyak parfum jenis lain yang 'tidak menggoda lawan jenis'.....carilah parfum yang sudah ada logo HALAL dari Majelis Ulama Indonesia.
Beberapa orang mungkin lebih nyaman pakai parfum non-alkohol, itu sah-sah aja. Tapi buat yang pilih parfum alkohol, nggak usah takut dianggap nggak syar'i. Karena selama penggunaannya dalam batas wajar, buat kebersihan dan keharuman, nggak ada larangan yang jelas dalam agama. Dalam beberapa kondisi, keyakinan itu soal niat dan dampak juga. Kalau pakai parfum bikin kita lebih percaya diri dan lebih sopan di sekitar orang, bukankah itu bagian dari kebaikan?
AKHIR KATA
Jadi, menurut saya, memakai parfum berbahan dasar alkohol itu bukan hal yang harus ditakutkan. Selama penggunaannya bukan buat hal-hal negatif dan tetap memperhatikan niat, saya percaya ini adalah ranah abu-abu yang lebih banyak sisi manfaatnya. Makanya, nggak perlu overthinking, lebih baik kita fokus memperbaiki diri dari dalam, bukan hanya meributkan hal-hal kecil yang belum tentu ada hukumnya secara tegas. Kuncinya, jangan berhenti cari ilmu dan jangan asal ikut-ikutan karena bisa tersesat. Lebih baik melihat sesuatu dengan pemikiran yang masuk akal dan memutuskan sesuatu berdasarkan informasi dan dalil-dalil yang jelas.
Itu pandangan saya, mungkin nggak semua sepakat, dan itu sah-sah aja. Tapi yang jelas, mari kita jaga niat kita tetap baik dalam setiap tindakan, termasuk ketika memakai parfum. Wangi nggak cuma buat diri sendiri, tapi juga bentuk menghormati orang lain di sekitar kita.
Komentar