Fakta Kelebihan dan Kekurangan Furniture Berbahan Dasar Bambu

Photo by Thuat Nguyen

Furniture berbahan dasar bambu telah menjadi pilihan yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena bisa sekali pakai dan harganya murah, khususnya sejak wabah Covid-19 mulai tersebar ke seluruh dunia. Apa hubungannya? Sederhana saja, furniture berbahan dasar kayu jati dan kayu mahoni sudah lama merajai pasar Eropa, Amerika, Australia, dan Asia Timur sampai dengan 2020. Bahan baku kayu jati dan kayu mahoni dengan kadar air dibawah 5% sangat sulit diwujudkan oleh beberapa supplier, ditambah lagi setelah adanya Lock-Down beberapa waktu lalu. Semua produksi furniture otomatis berhenti total, tetapi syukurlah pada akhir tahun 2022 kemarin semuanya sudah lancar kembali. Stock furniture bambu di beberapa perusahaan furniture besar maupun perusahaan furniture kelas lokal semakin bertumpuk-tumpuk banyak sekali, akhirnya mereka melakukan pemeliharaan dan finishing ulang, lalu menjual semuanya. Ternyata baanyak sekali buyer yang mencintai material alami. Kecintaan terhadap material alami, kepedulian akan lingkungan, dan keunikan desain yang ditawarkannya telah membuatnya diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Meskipun demikian, seperti halnya dengan setiap jenis material, ada kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih furniture berbahan bambu. Furniture berbahan dasar bambu memiliki berbagai keistimewaan yang membuatnya menonjol dan diminati oleh banyak orang.

Kelebihan Furniture Berbahan Dasar Bambu:

Ramah Lingkungan: Salah satu keunggulan utama dari furniture berbahan bambu adalah ramah lingkungan. Bambu adalah tanaman yang tumbuh dengan cepat dan dapat diperbarui dengan mudah, tidak seperti kayu keras tradisional yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh. Pemanenan bambu tidak menyebabkan deforestasi, sehingga mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

Kuat: Bambu memiliki kekuatan yang mengagumkan, bahkan lebih tinggi daripada beberapa jenis kayu keras. Meskipun tampak ringan, bambu memiliki kepadatan tinggi dan ketahanan yang kuat terhadap tekanan. Furniture berbahan bambu yang baik dan terawat dengan benar dapat bertahan lama dan mampu menahan beban yang berat.

Terlihat Estetik: Bambu memiliki tekstur alami yang indah. Serat bambu akan tampak berbeda, sehingga mempunyai nilai plus pada desain furniture. Tampilan alami dan elegan dari bambu memberikan nuansa hangat dan menyenangkan pada interior rumah, atau bisa dikatakan 'Terlihat Estetik'.

Desain Sangat Fleksibel: Bambu dapat dibentuk dengan mudah, memberikan fleksibilitas desain yang tinggi. Ini memungkinkan para pengrajin untuk menciptakan beragam bentuk dan gaya furniture, baik yang bergaya tradisional atau modern.

BACA JUGA

5 Fakta Kekuatan & Keindahan Konstruksi Furniture Berbahan Dasar Kayu Jati

6 Fakta Bahan Baku Rotan Sintetis dalam Industri Furniture Ekspor

Penggunaan Kayu Ulin sebagai Bahan Baku Furniture Mahal

Ringan dan Mudah Dipindahkan: Furniture berbahan bambu relatif ringan, sehingga memudahkan untuk dipindahkan dan diatur kembali sesuai kebutuhan atau gaya dekorasi yang berbeda.

Tahan Terhadap Perubahan Cuaca: Bambu memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca, sehingga furniture berbahan bambu juga dapat ditempatkan di luar ruangan sebagai pilihan dekorasi yang tahan lama.

Sumber Mata Pencaharian Warga Lokal: Produksi dan industri furniture berbahan bambu sering memberikan peluang kerja bagi masyarakat lokal di daerah di mana bambu tumbuh secara alami.

Mudah dirawat: Furniture berbahan dasar bambu relatif mudah untuk dirawat. Cukup dengan membersihkannya secara rutin menggunakan kain lembab dan menjauhkannya dari paparan langsung sinar matahari yang berlebihan.

Ketersediaan melimpah dan harga yang terjangkau: Bambu merupakan bahan yang relatif mudah ditemukan dan lebih terjangkau daripada beberapa jenis kayu lainnya. Hal ini membuat furniture berbahan bambu menjadi pilihan yang ekonomis namun tetap menawarkan nilai estetika yang tinggi.

Itulah kelebihan-kelebihannya. Dengan semua keistimewaan ini, tidak mengherankan jika furniture berbahan dasar bambu semakin populer dan menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang menghargai keindahan alam dan peduli pada lingkungan. Tetapi di dunia ini tidak ada yang sempurna, ada siang, ada malam, ada baik, ada buruk, dan sebagainya. Furniture berbahan dasar bambu juga memiliki kelemahan dan kekurangan.

Kekurangan Furniture Berbahan Dasar Bambu diantaranya adalah:

Rentan Terhadap Serangga dan Rayap: Meskipun bambu tahan terhadap jamur dan bakteri, namun tetap rentan terhadap serangga dan rayap, terutama rayap jelata. Oleh karena itu, diperlukan perawatan khusus untuk mencegah kerusakan dari serangga pengganggu ini.

Kemungkinan Retak: Bambu rentan mengalami retakan jika ditempatkan dalam lingkungan dengan fluktuasi kelembaban yang tinggi. Perawatan yang tepat dan perlindungan dari paparan langsung sinar matahari berlebihan dapat membantu mengurangi risiko ini.

Keterbatasan Pilihan Warna: Bambu secara alami memiliki warna cokelat kekuningan, dan pilihan warna lain terbatas dibandingkan dengan kayu yang bisa diwarnai dengan mudah.

Sensitivitas Terhadap Air Asin: Meskipun kekuatan bambu dapat bertambah ketika direndam di air tawar, tetapi sangat tidak disarankan jika furniture bambu tergenang air asin dalam waktu lama. Furniture berbahan bambu tidak boleh ditempatkan dalam area yang terkena paparan air asin berlebih, karena dapat menyebabkan perubahan bentuk dan keausan.

Harga yang Beragam: Meskipun bambu dianggap sebagai bahan yang lebih terjangkau daripada beberapa kayu, harga furniture berbahan bambu dapat bervariasi tergantung pada kualitas dan desainnya.

Dari semua uraian saya diatas bisa kita simpulkan bahwa apapun alasannya, furniture berbahan dasar bambu memiliki banyak kelebihan yang membuatnya menarik bagi banyak orang. Kelebihan ramah lingkungan, kekuatan, estetika alami, fleksibilitas desain, serta sumber mata pencaharian lokal menjadi daya tarik utamanya. Meskipun demikian, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti rentan terhadap serangga, kemungkinan retak, dan keterbatasan pilihan warna. Sebelum memilih furniture berbahan bambu, pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan, gaya hidup, dan lingkungan tempat furniture tersebut akan ditempatkan agar Anda dapat mengambil keputusan yang tepat. Saya Jati S Watorokito, sampai jumpa di artikel berikutnya. Semoga bermanfaat!

Related Posts

Komentar

Populer Minggu Ini